Site icon listen | read | watch | discuss

Bounce Rate: Pengertian dan Fungsinya

pengertian dan fungsi bounce rate

Sebelum membahas pengertian dan Fungsinya, maka terlebih dahulu kita perlu ketahui tentang yang dapat menyebabkan bounce back, mulai dari pengunjung yang mengklik link menuju website lain, mengklik tombol “back” untuk meninggalkan website, menutup window/tab, mengetikkan URL baru, dan lain sebagainya.

Meski terkesan buruk, bounce back rate sebenarnya merupakan hal yang wajar terjadi dengan catatan persentasenya tidak mencapai 70% ke atas. Umumnya, rata-rata persentase bounce back yang terdapat pada mayoritas website berkisar antara 50%-70%. Website Anda akan dianggap “excellent” apabila memiliki tingkat nilai hanya sebesar 30%-50%. Namun, kemungkinan besar website Anda mengalami error jika tingkat nilainya mencapai angka 20% ke bawah.

Bounce Rate pada Website

Ketika angka bounce back tinggi, ini menunjukkan ada masalah pada website Anda. Oleh karenanya, perlu di cari penyebabnya supaya dapat segera diperbaiki. Lalu, apa itu bounce rate? Apakah itu penting untuk website Anda?

Pengertian Bounce Rate

Sederhananya bounce rate adalah sebuah persentase pengunjung yang datang ke situs website Anda, kemudian meninggalkannya tanpa membuka halaman lainnya maupun melakukan interaksi di dalamnya. Gampangnya, halaman web bisa dianalogikan seperti sebuah stand produk di suatu event pameran. Ada visitor yang datang, tapi dia hanya melihat-lihat saja tanpa mempunyai ketertarikan dengan produk ataupun barang yang ditampilkan. Keadaan ini tentu merupakan kondisi yang buruk dan harus segera diatasi. Oleh karenanya apabila terus dibiarkan, maka performa website Anda akan semakin buruk dan usaha Anda melakukan promosi secara online jadi sia-sia.

baca juga :

Bounce rate adalah persentase jumlah pengguna yang mengunjungi website Anda dan memutuskan untuk pergi tanpa membuka halaman kedua. … Meski terkesan buruk, bounce rate sebenarnya merupakan hal yang wajar terjadi dengan catatan persentasenya tidak mencapai 70% ke atas.

Jika kita persentasikan dari 0 – 100. Nilai Bounce Rate 100 merupakan index yang sangat tinggi atau tidak baik, dan mendekati 0 adalah nilai yang baik.

Bouncerate yang tinggi mengindikasikan satu dari dua kemungkinan. Pertama, kualitas konten di halaman tersebut terlalu buruk sehingga pengunjung tidak tertarik untuk mengeksplorasi konten-konten lainnya.

baca juga :

Apa yang mempengaruhi bounce rate? Besar kecilnya bounce rate adalah ditentukan oleh beberapa hal. Baik itu berupa faktor internal maupun eksternal. Internal di sini seperti desain dan konten yang disajikan. Kemudian untuk faktor eksternalnya adalah kecepatan internet dan kemudahan akses bagi pengunjung.

Google Analytics adalah salah satu tools terbaik untuk mengukur traffic website kita. … Sessions :adalah jumlah visitor yang mengunjungi website Anda / kunjungan (visit). Tiap 1 visitor yang mengunjungi website dihitung 1 sessions.

visitor adalah jumlah keseluruhan pengunjung dari sebuah blog atau website tertentu.

Number of visits adalah jumlah kunjungan. Seorang pengunjung dapat mengunjungi website ini bisa beberapa kali, dan untuk number of visits semua kunjungan ini dihitung. Unique visitors adalah jumlah pengunjung yang unik.

Google Analytics adalah layanan analitik dari Google yang menampilkan statistik pengunjung sebuah situs web atau aplikasi mobile.

Unique visitors apa istilah dan apa manfaat dan tujuannya?Unique Visitor merupakan pengunjung dari satu IP dalam kurun waktu tertentu. Robot pelacak mengidentifikasi pengunjung unik ini berdasarkan alamat IP yang berbeda. Pengunjung unik menjadi salah satu faktor SEO. Makin banyak pengunjung unik, akan kian baik blog kita di mata mesin pencari.

Menurunkan Bounce Rate

Dari beberapa pengertian dan fungsi bounce rate pada situs web Anda sudah kita ketahui, sekarang saatnya untuk memaksimalkan pemahaman tersebut kedalam website Anda. Bagaimana caranya? yaitu dengan menurunkan angka bounce rate sekecil mungkin. Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan.

1. Optimalkan Load Speed Halaman

Kecepatan loading sebuah halaman web jadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi keputusan pengunjung, apakah hendak menunggu sampai halaman terbuka atau langsung berpindah ke website lain. Untuk itu, Anda sebagai pemilik website tidak hanya mempertimbangkan tampilan yang menarik, tetapi juga harus memperhatikan kecepatan saat halaman web tersebut dibuka. Sering yang terjadi, tampilan website yang dipenuhi dengan berbagai plugin pendukung menjadi lebih berat hingga mempengaruhi load speed. Saran, periksa kembali plugin dan template website yang Anda gunakan dan optimasi agar bisa memiliki kecepatan loading yang bisa membuat pengunjung terus datang ke website Anda. 

2. Buat Konten dengan Format yang Mudah Dibaca

Kualitas konten menjadi alasan selanjutnya yang mempengaruhi bounce rate pada web melonjak tinggi. Konten yang dibuat tanpa memperhatikan kualitas akan membuat pembaca kurang nyaman berlama-lama di website Anda, sehingga mengurangi nilai pada halaman konten yang ditampilkan. Agar tidak mengalami hal tersebut, sebaiknya berikan konten dengan format yang mudah dipahami. Anda bisa menggunakan heading, gambar yang menarik, dan artikel berbentuk list yang rapi dan nyaman untuk dinikmati. Jika syarat ini bisa Anda penuhi, bisa jadi bukan hanya kualitas web Anda yang bertambah baik, tapi juga membuat pengunjung dengan senang hati merekomendasikan website Anda kepada orang lain.

3. Gunakan CTA yang Jelas

Sisipkan call to action (CTA) yang jelas pada halaman konten. Ini bertujuan agar pengunjung mengetahui langkah apa yang harus diambil jika tertarik dengan artikel yang Anda suguhkan. Misalnya kalimat “baca selengkapnya” untuk mengarahkan pembaca membuka halaman secara keseluruhan. Contoh lain, CTA dalam bentuk kalimat “beli sekarang” untuk mengarahkan pengunjung pada halaman pemesanan produk. Penggunaan CTA yang jelas dapat membantu pengunjung lebih mudah berinteraksi pada halaman web Anda. Semakin lama mereka berselancar di dalam web Anda, semakin dapat meningkatkan waktu kunjungan halaman dan menurunkan bounce rate.

4. Tampilan Website Wajib Mobile Friendly

Perlu diketahui bahwa pengunjung tidak hanya menggunakan personal computer atau laptop dalam menjelajahi website Anda, tetapi banyak juga yang menggunakan smartphone. Maka dari itu, Anda harus mempertimbangkan tampilan website yang mobile friendly. Menyajikan tampilan web yang mobile friendly tidak hanya membuat pengunjung lebih betah berada di website Anda, tapi itu juga disukai oleh mesin pencari yang menjadi lebih mudah melakukan proses crawl

5. Hindari Penggunaan Pop-up yang Berlebihan

Situs web yang memiliki banyak traffic biasanya berpotensi untuk menghasilkan uang. Misalnya dengan menayangkan iklan pop-up atau iklan yang muncul setelah beberapa saat pengunjung berada pada website. Kadang, tampilan pop-up juga sering dimunculkan untuk kebutuhan navigasi pengguna dan pemberitahuan kepada pengunjung untuk melanjutkan interaksi, namun pop-up malah menutupi konten. Nah penggunaan pop-up yang seperti ini sebaiknya dihindari. Menggunakan tampilan pop-up yang berlebihan akan membuat pengunjung tidak nyaman, sehingga mereka malah jadi lebih cepat meninggalkan website bisnis Anda. Ini tentu sangat berpengaruh pada bounce rate sekaligus bisa jadi sangat merugikan karena tidak terjadi konversi apa pun dari kunjungan yang mereka lakukan. 

Apa yang mempengaruhi bounce rate?

Apa itu Session di Google Analytics?

Apa yang dimaksud dengan Visitor Management System?

Itulah beberapa cara untuk menurunkan bounce rate yang bisa dilakukan. Tujuannya tentu saja agar website Anda semakin optimal. Segera lakukan evaluasi pada website secara keseluruhan, kemudian lakukan perbaikan agar performa web tersebut semakin maksimal.

Exit mobile version